Saturday, December 26, 2015


Pemimpin yang efektif dan bawahan yang termotivasi akan berdampak positif ke dalam dan luar perusahaan. Efektif diartikan memberikan dampak positif , orientasi hasil, produktif, berdaya guna dan keinginan kuat dan sukses.
          1. Vision ( Visi demi ambisi besar ).
          Pemimpin yang ingin sukses membutuhkan visi, agar arah dan tujuan perusahaan terlihat jelas sekarang dan mendatang. Visi adalah ambisi besar yang ingin dicapai dan melibatkan anggota perusahaan. Pemimpin yang visioner akan membuat karyawannya bergerak dengan semangat tinggi dan bergelora dalam bekerja.
          2. Transformational ( Perubahan demi kemajuan).
          Kepemimpinan yang membangun dan servant leadership “pemimpin yang melayani” akan mengungkit motivasi bawahannya.
          Pemikiran yang transformasional menjadikan team kerjanya bergerak dan berubah lebih cepat demi meraih kemajuan. Pemimpin yang berkatalis atau menyerap aspirasi team kerjanya akan menciptakan suasana berkomunikasi yang sehat, karena proses transformasi atau perubahan dapat berjalan efektif dengan komunikasi yang sehat dan seimbang.
          3. Balancing Between Reward and Punishment (Keseimbangan dalam perlakuan).
          Pemimpin dapat melakukan keseimbangan dalam mengelola perusahaan. Yang berprestasi dan berkontribusi akan mendapatkan promosi jabatan , kenaikan gaji, pujian,insentif dan lainnya. Sementara yang tidak mampu akan menerima sangsi peringatan agar mau bangkit dan berubah atau pemecatan. Dengan sikap ini pemimpin menciptakan keseimbangan perlakuan secara fairness atau berkeadilan yang mendorong semua orang memberikan kinerja yang baik.
          4. Good Listener ( Pendengar yang baik ).
          Membangun keseimbangan informasi sangat penting agar pemimpin dapat melakukan keputusan dan tindakan yang benar tanpa merugikan perusahaan dan karyawannya. Pemimpin yang efektif akan meramu semua informasi yang didengar dari semua pihak tanpa kecuali. Kemudian menganalisis sesuai dengan kenyataan di lapangan dan mengambil tindakan. Dengan cara ini, pemimpin dapat melatih dirinya untuk menyaring informasi dan data  yang benar atau keliru.
          5. Anger Management ( Ekspresi marah ).
          Kepemimpinan yang kuat bisa diartikan berwibawa dan mendorong bawahan melaksanakan instruksinya. Ketika perusahaan mengalami hambatan dan masalah, pemimpin dapat melakukan dorongan lebih keras seperti ekspresi marah. Karena marah adalah bentuk kekhawatiran dan kepedulian ketika hasil kerja menurun. Mengelola kemarahan atau anger management memerlukan kontrol emosi yang cerdas. Artinya, ekspresi marah dituangkan sebagai bentuk shock therapy dan lecutan agar semua orang sadar akan situasi yang buruk dan bergerak  melakukan pembenahan.
          6. Disciplin Oriented (Disiplin adalah sikap positif).
          Dsiplin didefinisikan sebagai kepatuhan kepada kebenaran. Pemimpin  yang efektif tercermin dari tindakannya mendidik karyawan untuk menjalankan sikap disiplin terhadap waktu, penyelesaian pekerjaan, dan keinginan yang kuat mencapai target yang ditetapkan. Pemimpin yang berkarakter mengerti bahwa jika ingin sukses maka kunci utamanya adalah sikap dsiplin. Disiplin bisa dijadikan budaya perusahaan karena mengandung makna positif dan membangun. Maka mengangkat moral karyawan dalam pekerjaan dengan fokus kepada sasaran yang hendak dicapai.
          7. Cybernetics Control  ( Kontrol berjaring ).
          Pemimpin yang efektif secara berkala turun ke lapangan untuk memastikan bahwa semua informasi dan data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan. Pemimpin yang peduli kepada pertumbuhan dan kemajuan akan melihat langsung cara kerja bawahannya pada beberapa tingkatan. Sikap ini akan menimbulkan apresiasi dan semangat kepada semua karyawannya. Maka pemimpin memiliki alat dan cara keputusan yang efektif karena berbasis kepada fungsi kontrol yang lengkap dan benar.
          8. Meritocracy ( Sebagai aset perusahaan ).
          Pemimpin yang efektif akan menciptakan karyawan sebagai aset bernilai tinggi dan ujung tombak perusahaan. Maka penempatan karyawan yang andal dapat dilakukan melalui sistem meritokrasi yaitu berdasarkan kemampuan , prestasi, dan talenta.
          Karyawan andal adalah mereka yang berkontribusi tinggi seperti “angsa bertelor emas”, positif , mau belajar dan mengasah diri, bersyukur, dan memiliki “keluarga sehat”.
          Menciptakan karyawan andal di luar dan dalam perusahaan adalah cermin keberhasilan pemimpin. Karenanya, karyawan andal adalah juga proses sukses regenerasi perusahaan.
          Kepemimpinan yang efektif akan mendorong loyalitas dari karyawannya agar bekerja dengan keras dan tekun. Situasi yang kondusif akan menciptakan harmoni dan sikap totalitas bekerja dari karyawan untuk mewujudkan cita – cita bersamamenuju perusahaan berjaya.
          “Kepemimpinan bukan saja dilahirkan , tetapi dapat dibentuk.” ( Lee Iacocca ).