Pemimpin yang efektif dan bawahan yang termotivasi akan
berdampak positif ke dalam dan luar perusahaan. Efektif diartikan memberikan
dampak positif , orientasi hasil, produktif, berdaya guna dan keinginan kuat
dan sukses.
1. Vision
( Visi demi ambisi besar ).
Pemimpin
yang ingin sukses membutuhkan visi, agar arah dan tujuan perusahaan terlihat
jelas sekarang dan mendatang. Visi adalah ambisi besar yang ingin dicapai dan
melibatkan anggota perusahaan. Pemimpin yang visioner akan membuat karyawannya
bergerak dengan semangat tinggi dan bergelora dalam bekerja.
2.
Transformational ( Perubahan demi kemajuan).
Kepemimpinan
yang membangun dan servant leadership “pemimpin yang melayani” akan mengungkit
motivasi bawahannya.
Pemikiran
yang transformasional menjadikan team kerjanya bergerak dan berubah lebih cepat
demi meraih kemajuan. Pemimpin yang berkatalis atau menyerap aspirasi team
kerjanya akan menciptakan suasana berkomunikasi yang sehat, karena proses
transformasi atau perubahan dapat berjalan efektif dengan komunikasi yang sehat
dan seimbang.
3.
Balancing Between Reward and Punishment (Keseimbangan dalam perlakuan).
Pemimpin
dapat melakukan keseimbangan dalam mengelola perusahaan. Yang berprestasi dan
berkontribusi akan mendapatkan promosi jabatan , kenaikan gaji, pujian,insentif
dan lainnya. Sementara yang tidak mampu akan menerima sangsi peringatan agar
mau bangkit dan berubah atau pemecatan. Dengan sikap ini pemimpin menciptakan
keseimbangan perlakuan secara fairness atau berkeadilan yang mendorong semua
orang memberikan kinerja yang baik.
4. Good
Listener ( Pendengar yang baik ).
Membangun
keseimbangan informasi sangat penting agar pemimpin dapat melakukan keputusan
dan tindakan yang benar tanpa merugikan perusahaan dan karyawannya. Pemimpin
yang efektif akan meramu semua informasi yang didengar dari semua pihak tanpa
kecuali. Kemudian menganalisis sesuai dengan kenyataan di lapangan dan mengambil
tindakan. Dengan cara ini, pemimpin dapat melatih dirinya untuk menyaring
informasi dan data yang benar atau
keliru.
5. Anger
Management ( Ekspresi marah ).
Kepemimpinan
yang kuat bisa diartikan berwibawa dan mendorong bawahan melaksanakan instruksinya.
Ketika perusahaan mengalami hambatan dan masalah, pemimpin dapat melakukan
dorongan lebih keras seperti ekspresi marah. Karena marah adalah bentuk
kekhawatiran dan kepedulian ketika hasil kerja menurun. Mengelola kemarahan
atau anger management memerlukan kontrol emosi yang cerdas. Artinya, ekspresi
marah dituangkan sebagai bentuk shock therapy dan lecutan agar semua orang
sadar akan situasi yang buruk dan bergerak
melakukan pembenahan.
6.
Disciplin Oriented (Disiplin adalah sikap positif).
Dsiplin
didefinisikan sebagai kepatuhan kepada kebenaran. Pemimpin yang efektif tercermin dari tindakannya
mendidik karyawan untuk menjalankan sikap disiplin terhadap waktu, penyelesaian
pekerjaan, dan keinginan yang kuat mencapai target yang ditetapkan. Pemimpin
yang berkarakter mengerti bahwa jika ingin sukses maka kunci utamanya adalah
sikap dsiplin. Disiplin bisa dijadikan budaya perusahaan karena mengandung
makna positif dan membangun. Maka mengangkat moral karyawan dalam pekerjaan
dengan fokus kepada sasaran yang hendak dicapai.
7.
Cybernetics Control ( Kontrol berjaring
).
Pemimpin
yang efektif secara berkala turun ke lapangan untuk memastikan bahwa semua
informasi dan data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan. Pemimpin yang peduli
kepada pertumbuhan dan kemajuan akan melihat langsung cara kerja bawahannya
pada beberapa tingkatan. Sikap ini akan menimbulkan apresiasi dan semangat
kepada semua karyawannya. Maka pemimpin memiliki alat dan cara keputusan yang
efektif karena berbasis kepada fungsi kontrol yang lengkap dan benar.
8.
Meritocracy ( Sebagai aset perusahaan ).
Pemimpin
yang efektif akan menciptakan karyawan sebagai aset bernilai tinggi dan ujung
tombak perusahaan. Maka penempatan karyawan yang andal dapat dilakukan melalui
sistem meritokrasi yaitu berdasarkan kemampuan , prestasi, dan talenta.
Karyawan
andal adalah mereka yang berkontribusi tinggi seperti “angsa bertelor emas”,
positif , mau belajar dan mengasah diri, bersyukur, dan memiliki “keluarga
sehat”.
Menciptakan
karyawan andal di luar dan dalam perusahaan adalah cermin keberhasilan
pemimpin. Karenanya, karyawan andal adalah juga proses sukses regenerasi
perusahaan.
Kepemimpinan
yang efektif akan mendorong loyalitas dari karyawannya agar bekerja dengan
keras dan tekun. Situasi yang kondusif akan menciptakan harmoni dan sikap
totalitas bekerja dari karyawan untuk mewujudkan cita – cita bersamamenuju
perusahaan berjaya.
“Kepemimpinan
bukan saja dilahirkan , tetapi dapat dibentuk.” ( Lee Iacocca ).