Lima Prinsip Kepemimpinan dalam Strategi perang Sun
Tzu, yaitu :
1. Kecerdasan.
2. Kepercayaan.
3. Kebajikan.
4. Keberanian.
5. Ketegasan.
Prinsip-prinsip
Kepemimpinan Sun Tzu ini baik untuk diterapkan di dalam perusahaan. Bahkan,
sangat bisa membawa perusahaan ke tangga pertumbuhan lebih baik.
1.
Kecerdasan mencakup lebih dari kecerdasan intelektual. Kecerdasan di sini
meliputi kemampuan mencerna, menganalisis, dan melakukan sintesis informasi
yang didapatkan dari pengalaman, pengetahuan, dan kebijaksanaan (wisdom).
Meskipun berbagai tolak ukur digunakan, tanpa kemampuan menganalisis dan
sistesis maka segala macam studi kasus akan tidak terlalu berguna.
2.
Kepercayaan terhadap seseorang atau suatu perusahaan hanya bisa diberikan atas
dasar integritas. Integritas yang mencakup kejujuran, moralitas tinggi, rasa
hormat, berprinsip, tulus hati, dan berkarakter baik merupakan dasar
kepemimpinan yang utama. Karakter yang membawa aura kepercayaan menjauhkan diri
dari kesan oportunistik.
3.
Seorang pemimpin berprinsip Sun Tzu mengutamakan kualitas “Kebajikan”. Ini
berarti lebih dari sekedar “baik” belaka.
Seseorang
dengan kebajikan , bisa bekerja sama dengan siapa saja secara setara, tanpa
pandang bulu. Juga mempunyai kebesaran hati dengan tenggang rasa dan toleransi
tinggi. Selain itu, penuh pengertian atas apa yang dibutuhkan oleh pengikutnya.
Juga memahami kapan perlu melakukan sesuatu dan kapan membiarkan suatu
kejadian. Mengerti berbagai perbedaan di antara pengikutnnya, seperti karakter
dan kepribadian merupakan keahlian pemimpin yang lumayan rumit.
Keadaan
psikologi setiap orang berbeda-beda sehingga tidak bisa dengan serta merta
mengaharapkan aksi dan reaksi yang sama.
4.
Seorang pemimpin yang baik mempunyai keberanian. Tentu saja ini sangat penting
karena tanpa keberanian untuk memulai maka pasti akan sulit untuk menyelesaikan
tugas apapun. Perhitungan matang sebelum mengambil keputusan sudah
merupakan syarat untuk dipenuhi. Namun,
perhitungan matang ini sebaiknya memberikan kesempatan untuk membenahi hal-hal
yang masih kurang lengkap atau kurang matang sebelumnya.
Jadi,
bukan untuk menjadi seorang pemimpin perfeksionis yang selalu menuntut.
Keberanian inilah yang membedakan seorang pemimpin sebenarnya dari mereka yang
wannabe saja. Perhitungan yang matang memang kondisi ideal sebelum mengambil
keputusan, tentu saja improvisasi yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan
juga sangat penting.
5.
Seorang pemimpin yang baik mempunyai ketegaran di dalam situasi , termasuk di
masa-masa sulit dan ketika harus mengambil keputusan yang keras terhadap para
pengikut maupun bawahan yang mempunyai prestasi cukup baik.
Seorang
pemimpin yang baik mengerti cara menangani setiap kasus secara unik dan
lengkap. Dengan prinsip kuat, pemimpin bisa mengatasi berbagai kesulitan dan
kelemahannya.
Seorang
pemimpin ibaratnya seorang penari ballroom yang perlu menguasai berbagai jenis
tarian dan mempunyai kemampuan untuk melakukan improvisasi secara baik. Dus,
tariannya bisa dinikmati oleh para penonton.
Menurut Sun Tzu, bahwa “Kepemimpinan” tidak hanya
mencakup improvisasi. Pemimpin juga menggunakan apa yang ada di dalam dirinya
sendiri dan para pengikutnya untuk visi yang sebaik mungkin di masa depan.
Sumber : Tabloid Kontan 27 Januari -2 Februari 2014
,0leh Jennie Maria Xue