Saturday, December 26, 2015


Lima Prinsip Kepemimpinan dalam Strategi perang Sun Tzu, yaitu :
1.     Kecerdasan.
2.     Kepercayaan.
3.     Kebajikan.
4.     Keberanian.
5.     Ketegasan.
          Prinsip-prinsip Kepemimpinan Sun Tzu ini baik untuk diterapkan di dalam perusahaan. Bahkan, sangat bisa membawa perusahaan ke tangga pertumbuhan lebih baik.
          1. Kecerdasan mencakup lebih dari kecerdasan intelektual. Kecerdasan di sini meliputi kemampuan mencerna, menganalisis, dan melakukan sintesis informasi yang didapatkan dari pengalaman, pengetahuan, dan kebijaksanaan (wisdom). Meskipun berbagai tolak ukur digunakan, tanpa kemampuan menganalisis dan sistesis maka segala macam studi kasus akan tidak terlalu berguna.
          2. Kepercayaan terhadap seseorang atau suatu perusahaan hanya bisa diberikan atas dasar integritas. Integritas yang mencakup kejujuran, moralitas tinggi, rasa hormat, berprinsip, tulus hati, dan berkarakter baik merupakan dasar kepemimpinan yang utama. Karakter yang membawa aura kepercayaan menjauhkan diri dari kesan oportunistik.
          3. Seorang pemimpin berprinsip Sun Tzu mengutamakan kualitas “Kebajikan”. Ini berarti  lebih  dari sekedar “baik” belaka.
          Seseorang dengan kebajikan , bisa bekerja sama dengan siapa saja secara setara, tanpa pandang bulu. Juga mempunyai kebesaran hati dengan tenggang rasa dan toleransi tinggi. Selain itu, penuh pengertian atas apa yang dibutuhkan oleh pengikutnya. Juga memahami kapan perlu melakukan sesuatu dan kapan membiarkan suatu kejadian. Mengerti berbagai perbedaan di antara pengikutnnya, seperti karakter dan kepribadian merupakan keahlian pemimpin yang lumayan rumit.
          Keadaan psikologi setiap orang berbeda-beda sehingga tidak bisa dengan serta merta mengaharapkan aksi dan reaksi yang sama.
          4. Seorang pemimpin yang baik mempunyai keberanian. Tentu saja ini sangat penting karena tanpa keberanian untuk memulai maka pasti akan sulit untuk menyelesaikan tugas apapun. Perhitungan matang sebelum mengambil keputusan sudah merupakan  syarat untuk dipenuhi. Namun, perhitungan matang ini sebaiknya memberikan kesempatan untuk membenahi hal-hal yang masih kurang lengkap atau kurang matang sebelumnya.
          Jadi, bukan untuk menjadi seorang pemimpin perfeksionis yang selalu menuntut. Keberanian inilah yang membedakan seorang pemimpin sebenarnya dari mereka yang wannabe saja. Perhitungan yang matang memang kondisi ideal sebelum mengambil keputusan, tentu saja improvisasi yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan juga sangat penting.
          5. Seorang pemimpin yang baik mempunyai ketegaran di dalam situasi , termasuk di masa-masa sulit dan ketika harus mengambil keputusan yang keras terhadap para pengikut maupun bawahan yang mempunyai prestasi cukup baik.
          Seorang pemimpin yang baik mengerti cara menangani setiap kasus secara unik dan lengkap. Dengan prinsip kuat, pemimpin bisa mengatasi berbagai kesulitan dan kelemahannya.
          Seorang pemimpin ibaratnya seorang penari ballroom yang perlu menguasai berbagai jenis tarian dan mempunyai kemampuan untuk melakukan improvisasi secara baik. Dus, tariannya bisa dinikmati oleh para penonton.
Menurut Sun Tzu, bahwa “Kepemimpinan” tidak hanya mencakup improvisasi. Pemimpin juga menggunakan apa yang ada di dalam dirinya sendiri dan para pengikutnya untuk visi yang sebaik mungkin di masa depan.
Sumber : Tabloid Kontan 27 Januari -2 Februari 2014 ,0leh Jennie Maria Xue