Saturday, December 26, 2015


Pemimpin /Chief Executive Officer (CEO) dinilai dalam tujuh aspek, yaitu :
1.       Peran Perintis
2.       Peran Penyelaras
3.       Peran Pemberdaya
4.       Peran Panutan
5.       Keprcayaan
6.       Eksekusi , dan
7.       Kepemimpinan
                “Jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, melakukan hal yang lebih, Anda adalah Seorang Pemimpin”.
                John Quincy Adams (1767 – 1848), Presiden Keenam AS.
                “ Siapa yang menegakkan pendapat dengan perintah dan kehebohan, dia memiliki alasan yang terlalu lemah”.
                Michel De Montaigne (1533 – 1592) , Filsuf Prancis.
Yang harus dimiliki oleh Seorang Pemimpin, yaitu :
                1. Seorang pemimpin yang mampu berkomunikasi dan menyampaikan secara jernih misi organisasi atau perusahaan kepada seluruh pengikutnya atau karyawannya dan berbagai pihak (Stakeholder).
                2. Seorang pemimpin yang senantiasa punya ide-ide Out of the box atau sebagai perintis.
                3. Mempunyai Exposur dan jaringan yang luas.
                4. Harus mempunyai Visi.

Pemimpin sebagai Peran Perintis, yaitu : Pemimpin yang membawa hal – hal baru dalam suatu organisasi atau organisasi perusahaan. Dalam pemimpin sebagai peran perintis harus mempunyai visi yang jelas, yang maksudnya; “ Pemimpin harus membawa orang-orang yang dipimpin ke tahap yang seharusnya dengan visi pemimpinnya.
                 Memperbaharui konsep layanan dan armadanya. Dari segi pemasaran Positioning,Selling point adalah ; “Keramahan” dan Diversifikasi”.
Pemimpin sebagai Peran Penyelaras, yaitu : Pemimpin berperan sebagai “Dirigen” pada suatu ‘Orkestra’ dan semuanya ikut bermain. Mempunyai prinsip : One Team, One Spirit, One Goal. Keselarasan bisa dijalankan oleh keterbukaan dan kejujuran.
Pemimpin sebagai Peran Pemberdaya, yaitu : Pemimpin yang dapat memberi fasilitas atau memfasilitasi dengan mengadakan rapat, dari sini bisa diketahui mana yang berjalan sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan dan mana yang tertinggal.
                Sebuah team akan tahu bagaimana kinerja mereka dan harus bergerak cepat karena membandingkannya dengan kinerja team lain. Pemimpin mengadakan rapat itu yang sangat konstruktif dan produktif, ‘Nothing Personal’.
Konsep MMC dalam hal Penghargaan dan Imbalan Gaji, kepada Karyawan :
                M = Meritokrasi, artinya ; yang lebih produktif harus mendapat lebih.” Hal ini merupakan retensi bagi seluruh karyawan untuk pertama kali diberlakukan”.
                M= Market, artinya; kalau Anda keluar ke pasar, sebesar apa perusahaan lain akan membayar Anda. Setiap orang kan mempunyai posisi tawar berbeda. Itula pasar, bernuansa kompetisi. Menetapkan gaji karyawan sesuai dengan hukum pasar.
                C= Company’s Capability (kesanggupan perusahaan). “Kalau perusahaan belum sanggup membayar sesuai pasar, mau bagaimana?”.
Pemimpin berperan sebagai Panutan, yaitu : dengan menggunakan prinsip Walk The Talk, Apa yang dikatakan, itu yang dijalankan. Berbicara sebagai pemimpin, berusaha membuat pembicaraan menjadi sederhana, jangan jadikan rumit. Yang penting dalam hal proses pemikirannya (thought process). Kalau dapat seorang pemimpin mendengarkan pendapat orang atau staf, dianalisis, baru diambil keputusan. Dan seorang pemimpin mesti bisa menjadi motivator.
                Artinya , selain mempunyai visi mau membawa perusahaan ke tujuan mana, ia harus memotivasi SDM nya baik dengan cara formal maupun informal. Dan seorang pemimpin harus tahu kekuatan dan kelemahan setiap staf atau karyawannya. Kalau ada kelemahan , bagaimana melatih staf agar bisa berbuat lebih. Kalau fungsi coaching tidak jalan, dan staf tidak bisa memperbaiki kinerja setelah dimotivasi, dicarikan posisi lain yang sesuai dengan kemampuannya. Dan Sebagai pemimpin menumbuhkan rasa percaya diri karyawan atau stafnya.
                Apa yang dikerjakan oleh seorang pimpin dianggap bagus,orang memandangnya wajar saja. Tetapi kalau ada kekurangan sedikit, lansung dikecam. Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Seorang pemimpin harus mempunyai suatu prinsip, jika mayoritas setuju dan merasa keputusan itu bermanfaat, akan melakukannya. Mengenai kinerja organisasi melakukan pembenahan segala lini, menjalankan konsep pelayanan. Intinya , tak hanya membenahi perangkat kerasnya , tapi juga perangkat lunaknya seperti pelayanan, kenyaman, tepat waktu dan kualitas.
                Bagaimana mendapatkan modal manusia dalam kuantitas dan kualitas yang tepat. Harus memastikan bahwa SDM ada dalam jumlah pas dan mutu yang juga pas. Dalam suatu organisasi perlu orang yang selalu mau maju. Selalu memikirkan bagaimana agar kerja bisa lebih baik, lebih efisien, dan lebih kreatif. Bukan hanya melakukan rutinitas , tetapi selalu berupaya menemukan dirinya kembali.