Virus
Zika ini terbilang jarang muncul di kawasan Asia Tenggara. Apa sebenarnya Virus
Zika dan apa serangan infeksi yang dapat muncul karena Virus Zika?
Virus
Zika adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes aegypti.
Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam
berdarah, penyakit kuning, dan penyakit cikungunya.
Virus
ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama
kali dari kasus Virus Zika justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada
kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia dan pernah
menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun
1954.
Virus
Zika merupakan Flavivirus kelompok Arbovirus bagian dari virus RNA. Pertama
kali diisolasi tahun 1948 dari monyet di Hutan Zika Uganda, jadi
sepertinya Zika sendiri merupakan nama hutan tempat dimana virus ini berhasil
diisolasi. Selanjutnya beberapa negara Afrika, Asia khususnya Asia
tenggara, Mikronesia, Amerika Latin, Karibia melaporkan penemuan
virus Zika ini. Memang virus Zika ini dapat terjangkit di musim hujan
seperti saat ini
Bagaimana Gejala
Infeksi Virus Zika?
Beberapa
pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam
Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa linu
hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak
nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.
Beberapa
kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru
dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala khas
yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah,
beberapa tanda khusus tersebut antara lain:
Muncul
beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan
benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah
tua dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.
Demam
cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat
celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak
terlalu tinggi.
Kerap muncul keluhan
infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna
sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian
dalam kelopak mata.
Muncul
rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi
dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.
Meski
beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang menandakan
penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian yang
muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memang masih dalam riset sejauh
ini tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan
sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan
gatal.
Penyakit
yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali
sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan paling
efektif menurut Dr. Herawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B,
dan A dalam tubuh untuk memicu sistem imunitas membentuk perlawanan alami
terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika Virus
dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.