Monday, September 12, 2016

Bagaimana Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban yang Baik?

IDUL ADHA sering disebut dengan Lebaran Haji atau Hari Raya Kurban. Di hari nan fitrah itu, hewan dikurbankan. Bagaimana tata cara menyembelih hewan kurban yang baik?
Syarat utama sebelum dilakukan kurban, penjagal mestilah lelaki dewasa yang sehat jasmani dan rohani. Serta memiliki keterampilan teknis penyembelihan halal dan thoyib.
Langkah pertama yang dilakukan penjagal yakni hewan dirubuhkan pada bagian kiri dengan posisi kepala menghadap kiblat. Penyembelihan dilakukan di atas lubang penampungan darah dan diusahakan darah tertampung seluruhnya.
Penjagal diwajibkan membaca basmallah, shalawat nabi, takbir Allahuakbar, dan membaca doa: "Ya Allah, ini perbuatan dari perintahMu. Terimalah oleh Mu amalku ini". Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar-benar mati.
Hewan yang telah disembelih sebaiknya digantung dengan posisi kepala di bawah dan kaki belakang diikat ke atas agar pengeluaran darah dapat berlangsung sempurna, mencegah terjadinya kontaminasi silang dan memudahkan penanganan. Kemudian saluran makanan di anus diikat agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging.
Pengulitan hewan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, diawali dengan membuat sayatan pada bagian medial kaki. Isi rongga dada dan perut dikeluarkan secara hati-hati agar dinding lambung dan usus tidak tersayat atau robek.
Jeroan merah (hati, jantung, paru, limpa, ginjal) dan jeroan hijau (lambung, usus, oesopasus) dipisahkan. Pemeriksaan postmorten terhadap daging, jeroan dan kepala dilakukan oleh dokter hewan dan atau paramedik veteriner di bawah pengawasan dokter hewan.
Daging segera dipindahkan ke tempat khusus untuk penanganan lebih lanjut. Jeroan dicuci dengan air bersih dan limbah cucian tidak dibuang ke selokan atau sungai. Periksa daging dan organ-organ, apabila terdapat daging yang tidak sehat, tidak aman dan tak layak dikonsumsi harus diafkir dan dimusnahkan. Semoga bermanfaat.