Kasus
penipuan di dunia online terjadi karena perilaku pengguna media online yang
kurang hati-hati. Layaknya transaksi di dunia nyata, transaksi di dunia maya
pun memerlukan kehati-hatian, seperti kejelasan dengan siapa kita sedang
bertransaksi. Perlu sedikit meluangkan waktu untuk mempelajari identititas
dengan siapa kita bertransaksi.
Modus operandi penipuan online shop palsu biasanya melalui media jejaring sosial. Dengan berpura-pura berteman dan menawarkan beberapa barang, seorang penipu online mencoba mencari mangsa. Demikian juga dengan blog atau website online. Dengan modal website yang menarik, maka dengan mudah mangsa akan masuk ke perangkap dan melakukan transaksi. Begitu transaksi besar didapat, dengan cepat akun jejaring sosial dan web-nya akan dihapus.
Modus operandi penipuan online shop palsu biasanya melalui media jejaring sosial. Dengan berpura-pura berteman dan menawarkan beberapa barang, seorang penipu online mencoba mencari mangsa. Demikian juga dengan blog atau website online. Dengan modal website yang menarik, maka dengan mudah mangsa akan masuk ke perangkap dan melakukan transaksi. Begitu transaksi besar didapat, dengan cepat akun jejaring sosial dan web-nya akan dihapus.
Beberapa
ciri-ciri online shop palsu:
1.
Tidak
mau melakukan Cash On Delivery (COD)
Ciri ini
yang sangat mudah untuk dirasakan, karena si penjual tidak mau diajak bertatap
muka langsung dengan pihak pembeli. Selain alasan sibuk, beberapa online shop
palsu juga memberikan/mencantumkan alamat palsu yang sering kali sengaja dibuat
sulit dijangkau agar pembeli enggan bertatap muka.
2.
Website
tampak kurang profesional
Ciri-ciri
ini sebenarnya sangat sulit “dirasakan”, karena ada beberapa di antaranya
terdapat website online shop yang cukup profesional
dengan tampilan menawan dengan menggunakan template-template menawan yang
gratis. Biasanya para pelaku bisnis online shop palsu tersebut cenderung
menyiapkan dengan cepat agar dapat menghasilkan duit dengan cepat pula. Setelah
berhasil, website tersebut akan ditinggalkan atau ditutup untuk kemudian
membuat yang baru. Dengan taktik demikian, maka dari setiap website yang pernah
dibuat oleh pelaku online shop palsu tampak dari situs-situs yang tampilannya
serupa.
3.
Harga
barang jauh di bawah harga pasar
Logikanya
jika harga jauh dibawah harga pasar, tentu ada sesuatu di baliknya. Bagi online
shop palsu, harga tersebut untuk menarik minat para calon korban agar
beramai-ramai membeli barang di tempatnya
4.
Alamat
tempat usaha mencurigakan
Beberapa
dari online shop palsu mencantumkan alamat tidak jelas dan menyesatkan. Ciri
ini biasanya bisa diketahui setelah pembeli ingin mendatangi si penjual.
5.
Tidak
ada foto pemiliknya
Online
shop palsu tidak akan menunjukkan foto owner-nya. Jika menujukkan foto juga
adalah foto palsu.
6.
Tidak
ada nomor telepon lokal
Online
shop palsu tidak akan mencantumkan nomor telepon lokal (sesuai alamat rumahnya)
untuk dihubungi.
7.
Produk tidak jelas
Produk tidak jelas
Biasanya,
online shop palsu menawarkan produk-produk yang tidak masuk akal dengan
beribu rayuan manis. Foto produk dan bukti pengiriman barang dari jasa
pengiriman barang biasanya merupakan foto-foto palsu yang diperoleh dari
berbagai forum. Tidak jarang juga si penipu salah memasang foto produk.